Dua Dekade Terendam Banjir, Masjid Waladuna Disebut Jadi Pertanda Tenggelamnya Jakarta
Kondisi masjid yang terasing di luar tanggul. Foto: istimewa |
Banjir di Jakarta sudah menjadi cerita tahunan. Namun, 'kebiasaan' ini diikuti dengan beragam gejala alam. Abrasi, adalah salah satu persoalan yang menghantui ibukota. Bahkan beberapa peneliti menyebutkan, Jakarta terancam tenggelam.
Bukannya tanpa dasar, karena beberapa titik dataran di pesisir Jakarta mulai berkurang. Diperkuat dengan penelitian para ahli bahwa terjadi penurunan permukaan tanah 25 cm setiap tahunnya.
Baca juga: 40 Tahun Hilang, Mulut Luweng di Desa Joho Pracimantoro Ditemukan
Sepuluh tahun lalu, Masjid Waladuna disebut-sebut sebagai salah satu tanda akan datangnya prediksi ini.
Masjid yang awalnya berupa musholla tersebut, kini menjadi mati, lantaran abrasi menyebabkan tanah semakin turun dan air laut memasuki masjid.
Kondisi Masjid Waladuna, yang dibangun pada tahun 1996 ini, sering terendam banjir rob sejak tahun 2000an. Sejak itu pula masjid yang terletak di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara tersebut tak lagi digunakan.
Masjid Waladuna tahun 2012, sebelum rusak parah akibat tenggelam. Foto: media |
Melansir dari Kompas, warga yang sudah lama bekerja di kawasan tersebut menceritakan bahwa dulunya Musholla Waladuna sering digunakan untuk ibadah bagi pekerja pelabuhan. Namun seiring banyaknya jamaah, musholah ini berubah menjadi masjid.
Pemindahan sandaran kapal ke Sunda Kelapa tahun 2008-2009, menyebabkan jamaah masjid kembali turun. Gedung-gedung pergudangan di sana juga digilas sehingga hanya menyisakan rumah ibadah tersebut.
Baca juga: Jejak-jejak Tsunami Kuno di Dalam Gua Kapur
Semakin berkurangnya jamaah, perawatan masjid pin jadi terbengkalai. Semakin parah kondisinya ketika finding tanggul lama yang dibangun di sekitar masjid sempat jebol.
Sejak itu, pemerintah DKI membangun kembali tanggul yang lebih tinggi, namun di belakang Masjid Waladuna. Akibatnya keberadaan masjid semakin terasingkan di balik dinding bendungan.
Kawasan tersebut kini tidak bisa sembarangan didatangi, karena dikhawatirkan risiko kecelakaan akibat lokasi yang kurang aman. Bila ingin melongok sang musholla, perlu memanjat tangga buatan yang sudah sangat tidak layak.
Kondisi terbaru Masjid Waladuna di tahun 2020. Foto: Youtube/Infiks Journal |
Sudah 20 tahun lebih mangkrak dan digempur air laut, sebagian masjid masih berdiri tegak, meski tentu ada bagian yang lapuk dan rusak.
Terlepas dari keberadaan masjid yang kian memprihatinkan, bangunan itu menjadi saksi bisu turunnya permukaaan tanah ibukota.
Disusun oleh Local Trip dari berbagai sumber
Post a Comment