Ungkap Rahasia Matinya Gurita, Sesaat Setelah Perkawinan
Gurita. Foto: indofishery |
Gurita di Indonesia memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi karena merupakan komoditas ekspor. Perikanan gurita hampir di seluruh tempat didominasi oleh nelayan skala kecil dan nelayan tradisional. Salah satu jenis yang banyak ditangkap untuk dijual dan juga konsumsi adalah jenis Octopus cyanea.
Baca juga: Ikan Belida Lopis Jawa Dideklarasikan Punah
Gurita memiliki jaringan tubuh yang hampir seluruhnya hanya merupakan jaringan lunak dan otot, sehingga mudah baginya bersembunyi di lubang karang sempit. Gurita juga merupakan spesies yang unik dari sisi taksonomi dan morfologi. Sebagaimana diketahui, gurita termasuk dalam jenis moluska, sama seperti kelompok siput, kerang, dan cumi-cumi. Namun yang membedakan gurita dengan lainnya, ia masuk dalam kelas Chepalopoda, yakni hewan yang memiliki kaki di kepala.
Keistimewaan utama gurita adalah dapat mengubah warna tubuhnya dengan cepat, bila ada musuh menyerang. Untuk mengetahui gurita betina dan jantan dapat dilakukan dengan cara melihat lengan atau tentakel. Pada gurita jantan, di lengan ketiga ditemukan adanya hektokotil, fungsinya sebagai alat memindahkan sperma ke rongga selubung gurita betina.
Gurita raksasa ini terdampar di pantai Golden Mile Beach di Afrika Selatan. Foto: Tempo |
Penelitian berjudul “Biologi Reproduksi Gurita, Octopus cyanea Gray, 1948 di perairan Selat Makassar dan Teluk Bone” yang dilakukan Andy Omar, dkk, (2020), menjelaskan bahwa Cephalopoda bersifat gonokoristik, jenis kelamin terpisah, tidak ada yang hermaprodit atau sex reversal.
Gurita merupakan hewan yang sangat cepat bertumbuh, melakukan reproduksi sekali, kemudian mati.
Gurita jantan mati setelah kawin. Sementara, gurita betina mati beberapa saat setelah telur menetas, dan dapat kehilangan sebanyak 30 – 60 persen bobot badan awalnya selama bertelur.
Baca juga: Penemu Ikan Terkenal Tapi Tak Dikenal
Para peneliti mengatakan, gurita pada umumnya hanya hidup singkat antara 15 sampai 18 bulan. Sebab, gurita merupakan semelparous, yaitu hewan yang hanya melakukan reproduksi satu kali sepanjang hidupnya, setelah itu menjemput kematiannya sendiri.
Sumber: mongabay
Post a Comment