Tiga Kerangka Manusia Ditemukan di Situs Kumitir Mojokerto
Situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir Kab. Mojokerto. Foto: istimewa |
Rangka-rangka manusia itu ditemukan di kedalaman 60 sentimeter pada Sektor C Situs Kumitir Mojokerto, yang merupakan situs penggalian arkeologi sisa-sisa peninggalan Kerajaan Majapahit pada Rabu, 3-03-2021 lalu.
Baca juga: Jejak Istana Raja Wengker Ditemukan di Situs Kumitir
Penemuan kerangka itu ditemukan dalam ekskavasi tahap ketiga yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di area sebelah barat tempat pemakaman umum Dusun Bendo, Desa Kumitir Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Situs Kumitir adalah cagar budaya yang diyakini sebagai bekas Istana Bhre Wengker di Kompleks Kotaraja Majapahit.
Dilansir dari National Geograpich, pakar antropologi forensik Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Phil. Toetik Koesbardiati, yang turut tergabung dalam penggalian dan penelitian bersama tim ekskavasi BPCB Jatim, menyebut salah satu dari tiga temuan kerangka tersebut relatif masih utuh secara struktur.
"Kondisinya memang sudah remuk di beberapa tempat. Namun struktur rangka dari tengkorak hingga kaki masih lengkap. Begitu pula bagian rusuk, tulang belakang, dan lengan,” ungkap dosen antropologi forensik ragawi FISIP UNAIR tersebut.
Baca juga: Yoni dan Lingga Berukuran Besar Ditemukan di Magelang
Disebutkan pula, berdasarkan bagian pelvis dan tengkoraknya, kerangka tersebut diidentifikasi berjenis kelamin perempuan dengan estimasi umur 20-30 tahun dan tinggi badan 141-153 sentimeter.
Toetik juga telah mengambil sampel bagian tulang telinga dan tulang tangan untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Pakar antropologi forensik Universitas Airlangga (UNAIR) Dr. Phil. Toetik Koesbardiati. Foto: Dok. pribadi via UNAIR |
Kerangka tersebut ditemukan dalam posisi tengkurap. Oleh karena itu, analisis arkeotanatologi untuk mengetahui alasan posisi rangka tengkurap juga akan segera dilakukan apabila semua rangka dan data penggalian telah lengkap.
Begitu pula dengan penentuan usia kerangka untuk mengetahui apakah berhubungan dengan era Majapahit ataukah kerangka manusia modern. Hal tersebut perlu dilakukan lantaran tepat di sebelah timur lokasi penemuan kerangka adalah tempat permakaman umum Dusun Bendo, Desa Kumitir.
Apabila kerangka itu berasal dari era Majapahit, Toetik meyakini, temuan ini akan sangat berharga bagi informasi manusia era klasik Majapahit yang masih jarang ditemui.
Terlebih apabila analisis DNA telah didapat, peneliti dapat mengetahui afiliasi populasi dari kerangka tersebut.
"Kalaupun bukan dari era Majapahit, artinya masih manusia dari era modern, tetap saja temuan sisa rangka manusia ini bermakna untuk diteliti sepanjang tidak melanggar kode etik dan budaya lokal,” ujar Toetik.
Sumber: National Geograpich
Post a Comment