5 Wisata Kuliner Tradisional Termurah di Yogyakarta
Sumber gambar instagram: @soloculinary |
Yogyakarta atau Jogja menjadi salah satu kota wisata paling terkenal di Indonesia. Selainkeindahan alam yang indah seperti pantai parangtritis dan heha sky, Jogja juga dikenal dengan kota wisata budaya, bukan tanpa sebab, beragam kekayaan budaya seperti candi Borobudur, Prambanan dan sebagainya banyak ditemui disini.
Kemudian Jogja juga masuk dalam 3 kota termurah di Indoneisa, makanya tak heran banyak wisatwan yang senang berkunjung kemari karena biayanya yang sangat murah. nah berikut adalah 5 wisata kulier di Joga yang penulis rekomendasikan untuk kalian yang akan berkunjung di Jogja.
1. Bakso Selawe
Orang menyebutnya dengan istilah “bakso selawe”, atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti dua puluh lima bakso. Itu jumlah bakso di dalamnya. Bahkan mencapai 35 bakso. Wow! Disebut "selawe" karena menurut beberapa pelanggan, jumlah bakso yang pertama kali dijual adalah 25. Sekarang sudah mencapai 35. Dijual di pinggiran kota Jogja, jadi setiap orang yang ingin berkunjung dan menikmati bakso ini harus masuk. sebuah jalan kecil di daerah Godean. Jika Anda menemukan pertigaan Demak Ijo (Jalan Lingkar Barat Yogyakarta), Anda akan dengan mudah mencicipi bakso dalam jumlah banyak. Dari arah perempatan langsung ambil jalan godean, sampai sekitar 5 kilometer jalan godean. Kemudian Anda akan bertemu persimpangan lampu merah, ada dealer sepeda motor di selatan. Baru saja melaju ke selatan, ke jalan beraspal kecil. Di sebelah kiri jalan kecil, diapit perumahan. Sebelum terjebak di jalan, sebaiknya perhatikan sisi kanan jalan untuk menemukan warung bakso. Tepatnya di kawasan Patran Banyuraden Gamping, Sleman Yogyakarta. Bangunan warung bakso yang sederhana selalu ramai dikunjungi, karena sejak pukul 9 pelanggan sudah setia menunggu sebagian besar bakso. Bangunan sederhana ini sebenarnya cukup luas, karena mampu menampung sekitar 20-30 orang. Pelayan akan langsung bertanya dengan ramah saat pelanggan datang. Tak hanya warga sekitar yang memiliki “hobi” menikmati bakso selawe. Namun tidak jarang sepeda motor dan mobil dengan nomor kendaraan di luar Jogja ada di sana.
Cita rasanya yang sederhana menyelimuti aroma harum bakso. Pelanggan dipersilakan untuk menghitung jumlah bakso, jika tidak sesuai bisa diganti. Bentuk baksonya tidak bulat. Ada potongan kecil ayam dan tahu yang juga disajikan dengan bakso dalam jumlah banyak. Pelanggan bisa memesan dalam jumlah banyak, atau tanpa mie. Dibeli dengan harga merakyat, satu saham hanya lima ribu rupiah.
2. Mie Ayam Ladu Wetan Tugu
Makanan tradisional ini terlihat sederhana. Populer karena mie ayam pedang ini menjual pedagang kaki lima. Jangan menempati gedung atau menyewa toko pinggir jalan. Makanan ini merupakan salah satu mie ayam favorit masyarakat Jogja. Selalu ramai pengunjung. Berlokasi di Jalan Jend. Sudirman. bersebelahan dengan sekolah dasar. Baru meninggalkan jalan sebelum perempatan tugu (kalau dari timur). Menempati trotoar di sisi jalan, di depan sebuah bangunan besar yang tidak terpakai.
Rasanya sederhana tapi cukup menggugah selera. Dengan porsi yang cukup. Presentasi yang sedikit berbeda. Jika pada umumnya penyajian mie ayam selalu disajikan dalam satu mangkuk, maka mie ayam ini memisahkan kuahnya dalam mangkuk kecil yang terpisah. Jangan lupa untuk menyiapkan pangsit bersama-sama. Pengunjung tidak hanya berbaris di meja makan yang dilapisi terpal, tetapi juga duduk di pinggir jalan. Sambil menikmati persimpangan monumental yang sibuk. Harga untuk umum mie ayam + es teh hanya Rp. 6.500 saja.
3. Ayam Beny
Sebenarnya nama warung makan sederhana ini adalah Warung Makan Bu Rum. Ada berbagai jenis makanan seperti ayam goreng, ayam bakar, dll. Namun yang unik di sini dan mungkin belum banyak yang menjual nama menu makanan ini yaitu 'Ayam Benyek'. Entah siapa yang pertama kali memberi nama seperti itu. Tapi orang lebih suka menyebut nama itu. Sebenarnya ayam jenis ini adalah ayam bakar biasa yang digoreng tepung, terlihat gemuk. Kemudian ditumbuk (Jawa: bubur) dan dicampur dengan bumbu, ada cabai, bawang putih, garam, tomat, udang dan bumbu. Jadilah seperti adonan makanan. Tapi rasanya sangat menusuk. Karena perpaduan gurihnya ayam dengan campuran bumbu pedas. Cukup minta penjual untuk membuat bahan bumbu dengan jumlah cabai sesuai selera. Kalau orang bilang pecinta cabai, pesanlah bumbu dengan cabai yang sama. Alih-alih satu cabai, lebih baik memiliki dua cabai. Karena jumlah mitoa yang ganjil akan membuat cabai terasa pedas.
Terletak di area perumahan, bukan bangunan pinggir jalan. Tapi masuk ke gang-gang kecil. Cukup sulit untuk dicapai. Jika Anda pernah ke Jalan Beo (dekat penerbit Andi), tidak sulit menemukan lokasi penjual makanan ini. Harga untuk umum, satu porsi ayam dengan sayur dan tempe goreng + teh hangat hanya Rp 7.000. Alamat lengkapnya di Jalan Wulung Papringan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Jogja. Saat hari mulai larut malam, para penjual langsung membuka warung pinggir jalan ini.
4. Mie Ayam Kuli
Seseorang memanggilnya dengan nama itu. Lagi pula, tidak ada tanda khusus di depan toko yang menyebutkan apa nama menu makanannya atau nama pemiliknya. Mungkin alasan logis pemberian nama Mie Ayam Kuli karena kesan pertama yang dinikmati, porsi Nasi Ayamnya jumbo. Menu untuk buruh. Ada begitu banyak, begitu sulit untuk diaduk. Seperti tumpahan. Tapi jangan khawatir, karena warung mie ayam ini cukup populer. Makanan untuk massa, tidak hanya dikunjungi oleh orang-orang di mobil yang hanya ingin wisata kuliner. Tapi semua lapisan masyarakat Tokonya sederhana. Bangunan tidak semuanya terbuat dari dinding. Dengan perabotan kayu sederhana dan kipas langit-langit.
Lokasi warung Mie Ayam Kuli tidak terletak di jantung kota Jogja. Namun di Jalan Winosari km 8. Jalan tersebut mengarah ke kota Wonosari, ibu kota Kabupaten Gunungkidul. Jika dari jalan timur Jogja, pergilah ke timur sebelum anak-anak bersenang-senang. Di sudut garpu. Kalau kamu mengaku penggemar mie dan sempat mampir ke Jogja, kamu harus mampir dan buktikan kalau kamu penggemar mie!
5. Soto Pak Man
Hemm, mungkin ini salah satu soto paling populer di Jogja. Konon sejak tahun 1992. Soto Ayam Pak Man. Jual di John's St. North Gallery. Supnya lengkap. Ada irisan tempe bacem, kol, prekedel, dan ayam. Dan bumbunya pas. Dipadukan dengan kuah yang tidak terlalu panas, namun juga tidak terlalu dingin. Membuat sarapan itu sempurna. Tapi jangan khawatir, Soto Pak Man buka sampai siang menjelang siang. Kelezatan lain di Soto Pak Man adalah sate jeroan.
Berikan juga perubahan jika Anda berkunjung ke Soto Pak Man. Karena berbagi dengan beberapa pengamen dan parkit. Tak bisa dipungkiri, kuliner kaki lima yang sudah cukup terkenal di Jogja ini selalu ramai dikunjungi orang. Jika soal harga sup ini, jangan khawatir. Harga soto dan teh hangatnya cukup populer, hanya 6 ribu rupiah. Selamat menikmati, selama lidah dan gigi masih mudah digerakkan, kenikmatan yang sangat mahal saat mulut dan tubuh sakit!
Post a Comment