Riwayat Lokalisasi Mojodadi di Kudus
Ilustrasi. Foto: google image |
Meski dijuluki kota Santri, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pernah memiliki lokasi prostitusi besar pada era 1970-an yang dikenal dengan sebutan Lokalisasi Mojodadi. Tepatnya, lokalisasi itu terletak di Desa Gribig, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Menyingkap Kehidupan Kampung Janda di Bogor
Konon, Wanita Tuna Susila (WTS) yang bekerja di sana bukan warga lokal melainkan pendatang dari Semarang, Batam, Jepara hingga Jakarta. Dari informasi yang dikumpulkan, asal usul nama Lokalisasi Mojodadi merupakan dari singkatan mojok langsung dadi (jadi-red).
Skripsi karya Arif Ashadi (2018) mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Semarang bertajuk Lokalisasi Mojodadi: Prostitusi Legal di Kabupaten Kudus Tahun 1974-1998, menjelaskan riwayat tempat prostitusi tersebut. Desa Gribig dipilih sebagai tempat lokalisasi karena aktivitas ekonomi di wilayah tersebut dipandang cukup tinggi.
Dulu, Lokalisasi Mojodadi, yang diresmikan pada 1974 itu disebutkan sebagai jalan terbaik untuk mengurangi dan memberantas praktik prostitusi di tengah masyarakat. Lokalisasi tersebut juga dibangun untuk memudahkan pengawasan terhadap para WTS.
Baca juga: Daerah di Indonesia yang Terkenal dengan Wanita Cantiknya
Namun, saat era reformasi pada 1998, Lokalisasi Mojodadi di Kudus pun hancur. Warga yang sejak awal keberatan menutup paksa tempat prostitusi tersebut. Akhirnya pemerintah mencabut ijin operasi Lokalisasi Mojodadi.
Setelah penutupan tempat prostitusi tersebut, lahan bekas lokalisasi itu pun mangkrak selama puluhan tahun.
Hingga akhirnya, pada 2019 ada ada enam pemuda yang berinisiatif untuk membangun kandang ternak di sana. Pemerintah desa pun menyetujui dengan lahan bisa dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat.
Baca juga: Gadis Dayak yang Memikat
Kini, lahan seluas dua hektare tersebut pun telah diisi oleh berbagai peternak. Mulai dari peternak kambing, kerbau, hingga peternak ayam.
Kalau dulu WTS di Gribig itu wanita tuna susila, kini singkatannya berubah jadi ‘Wedus Tetap Sejahtera’ yang dikelola oleh kelompok bernama Mojodadi Farm. **
Artikel ini disusun localtrip dari berbagai sumber
Post a Comment