Aksi Gemartika Pukau Pengunjung di Balai Kota DKI Jakarta
Peluncuran program Serbu Matika oleh Gemartika Indonesia. Foto: ist |
Di Balai Kota DKI Jakarta, ratusan pengunjung terpukau dengan program Serbu Matika atau Sebar Seribu Mainan Matematika yang diluncurkan oleh Gemartika (Gerakan Gemar Matematika) Indonesia pada Senin, 22 Agustus 2022.
Betapa tidak! Mata pelajaran matematika yang selama ini dianggap sulit dan kerap menjadi momok bagi para siswa, justru menjadi menarik.
Hal tersebut disebabkan oleh program Serbu Matika yang dijalankan oleh Gemartika yang diciptakan oleh Dyan Riza.
Pada acara yang dibuka oleh perwakilan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Erni Mawarni tersebut nampak juga 50 siswa siswi dari Lembaga Pendidikan Alawiyah Jatiwaringin yang ikut memeriahkan.
Pendiri Gemartika Indonesia, Dyan Riza mengatakan program ini merupakan upaya untuk meningkatkan kembali semangat belajar siswa, erutama di bidang mata pelajaran (mapel) matematika.
Dikatakan Dyan pula, menurunnya semangat belajar, terutama mapel matematik, salah satunya adalah faktor kejenuhan orangtua dan anak dalam kegiatan belajar mengajar di rumah.
Dyan Riza, Founder Gemartika Imdonesia. Foto: ist |
"Sebab itu, sasaran dari program yang diluncurkan Gemartika ini tidak hanya untuk anak-anak atau siswa, tapi juga kepada para orangtua siswa," kata Dyan.
Dia lantas mengungkapkan bahwa metode yang dipakai dalam program ini yakni dengan bermain Kartu Merah Putih.
Kartu ini merupakan sarana untuk melatih kemampuan anak maupun para orangtua dalam berhitung. Tingkat kesulitannya bervariasi berdasarkan jenis kartu yang dimainkan.
Diterangkannya, terdapat lima kartu yang akan digunakan dalam program ini yakni Kartu Merah Putih Seri Ceria, Kartu Merah Putih Tanbo, Kartu Merah Putih Perkalian, Kartu PINMAT, dan Kartu Math Hero Multiplication.
Dari setiap kartu tersebut, terdapat tingkat kesulitan yang berbeda dan disesuaikan dengan usia anak.
"Karena itulah, sasaran dari program Serbu Matika disesuaikan dengan usia anak-anak atau siswa. Selain itu program ini juga menyasar pada para orangtua siswa dengan harapan bisa membantu anak dalam belajar matematika," kata Dyan.
Dia mengimbuhkan, hal terpenting yang harus dilakukan praktisi pendidikan adalah menghilangkan trauma anak-anak pada mapel matematika.
"Setelah itu menumbuhkan minatnya pada matematika. Jika masalah itu teratasi, mapel matematika dapat mudah diserap sama anak-anak kita," pungkasnya.
Post a Comment